Sebagian
besar masyarakat beranggapan bahwa orang yang cerdas ialah orang memiliki
IQ yang tinggi, berpendidikan yang
tinggi, sering menjadi juara kelas dan memiliki kepintaran yang luar biasa.Akan
tetapi, cerdas itu bukan hanyasekedar memiliki IQ yang tinggi saja. Cerdas
dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, yakni cerdas secara intelektual,
cerdas secara emosional dan cerdas secara spiritual.
Setiap
manusia didunia ini telah diberkahi keceradasan dengan tingkatan masing-masing
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kecerdasan intelektual sendiri diturunkan melalui
sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh kedua orang tua kepada anaknya. Rata –
rata nilai IQ manusia normal ialah 91 – 110. Sedangkan, seseorang dengan IQ 131
ataulebih tergolong orang yang jenius. Dalam
kehidupan, biasanya seseorang dengan IQ normal atau diatas rata-rata akan lebih
mudah untuk menjalani kehidupan dibandingkan dengan seseorang yang memiliki IQ
dibawah rata-rata. Mereka dengan IQ dibawah rata-rata merupakan orang yang
berkebutuhan khusus. Mereka harus kita bantu dan memberikan pengajaran yang
lebih, agar mereka dapat seperti orang normal pada umumnya.
Kecerdasan
emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri, semangat, dan ketekunan,
serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi,
kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi. Orang yang memiliki EQ bagus biasanya
adalah orang yang memiliki kepribadian menarik, ramah, sopan, santun, dan mampu
merebut perhatian serta simpati orang-orang disekitarnya. Seseorang dengan IQ tinggi akan tetapi ia bertingkah laku yang kurang baik,
itu artinya nilai IQnya patut dipertanyakan. Sebab apalah artinya jika seseorang
dengan IQ yang setinggi Menara Eiffel misalnya, akan tetapi ia berkelakuan yang
buruk. Kecerdasan emosianal sendiri penting bagi seseorang, karena dengan
cerdas secara emosional dapat membantu seseorang untuk lebih mudah dalam
kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, mereka yang tidak dapat mengendalikan
emosinya hanya akan menjadi merugikan diri mereka sendiri. Contohnya dalam
masalah perekrutan kerja, perusahaan hanya menerima seseorang yang berkelakuan
baik dan memiliki kecerdasan emosional yang bagus.
Kecerdasan
spiritual merupakan penghubung antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan
emosional. Kecerdasan spiritual membantu seseorang untuk lebih memahami akan arti
dari kehidupan yang sebenarnya. Manusia tidaklah ada karena dirinya sendiri, melainkan
ada Sang Pencipta yang mendesain dan menciptakan manusia. Dengan memiliki
kecerdasan spiritual, diharapkan kita lebih dekat dengan Sang Pencipta dan
lebih menghargai kehidupan dan tidak terlena akan godaan-godaan dalam kehidupan
didunia yang fana ini.
Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa
berfikir dan berbuat baik terhadap sesamanya, karena pada dasarnya manusia
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dengan kita
mengembangkan kecerdasan IQ, EQ dan SQ yang kita miliki, diharapkan kedepannya agar
kita lebih sadar dan mengerti akan arti dari kehidupan itu sendiri. Dengan kita
mensinergikan ketiganya tersebut kita dapat mengetahui apa sebenarnya maksud
dan tujuan dari cerdas itu sendiri. Karena sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi orang lain.

